Teman-teman Unpaders yang baru masuk kuliah pada Tahun 2020, pasti tidak pernah membayangkan bahwa dua puluh tahun lalu ada empat bangunan bersejarah yang kini tidak lagi digunakan atau sudah beralih fungsi: warung internet atau warnet, warung telekomunikasi atau wartel, rental komputer, dan penyewaan VCD. Tiga pertama saya tuliskan dalam artikel terpisah, dan kali ini saya akan menulis tentang rental VCD.
Bisnis rental VCD skala besar dilakukan beberapa brand, semisal Video Ezzy. Untuk Unpaders yang hidup di era 2000-an, tidak perlu jauh-jauh ke rental ternama, jika teman-teman memasuki jalan-jalan sempit sepanjang Dipatiukur, rental VCD bisa dijumpai.
Keberadaannya tidak sebanyak wartel, warnet atau rental komputer, karena kebutuhan menonton film melalui VCD adalah kebutuhan hiburan yang bisa jadi tidak terkait sama sekali dengan perkuliahan.
Rental VCD juga hanya diakses bagi mereka yang memiliki PC sendiri di kamar indekos masing-masing. Jadi memang keberadaannya tidak se primer layanan teknologi yang lain.
Rental VCD menyediakan film atau tayangan lain dalam format CD. Beberapa rental menyediakan VCD orisinal dan ada juga yang menyediakan VCD bajakan.
Jika orisinal dan baru biasanya jangka peminjaman lebih pendek dibanding VCD bajakan atau lama. Peminjam biasanya akan meminjam lebih dari satu dan jika terlambat mengembalikan, ada denda yang dikenakan. Saya tidak ingat apakah ada dokumen jaminan yang harus diserahkan selama peminjaman, akan tetapi transaksinya memang lebih banyak didasarkan pada trust.
Rental VCD juga menjadi salah satu usaha yang tinggal sejarah. Keberadaannya tergantikan dengan Youtube atau Netflix, serta kanal hiburan video yang lain. Kalau dulu beberapa film tidak tersedia di rental, saat ini hampir tidak ada yang tidak bisa diakses melalui telepon genggam atau laptop. Tidak perlu mendaftar, menyewa, mengisi form peminjaman dan pengembalian, sepanjang memiliki paket data, kita bisa menonton tayangan apapun yang kita inginkan.
Rental VCD memang tidak secara langsung mendukung aktivitas perkuliahan. Namun ia memberikan alternatif hiburan yang menyegarkan pikiran kembali. Menikmati bersama teman-teman, video yang tidak bisa diputar, menikmati makanan ringan serta keributan kecil saling menyalahkan terkait siapa yang menonton terakhir dan kenapa hilang saat akan dikembalikan, adalah kenangan masa kuliah yang selalu membuat tersenyum saat mengingatnya.
KOMENTAR ANDA