Rasanya tidak lengkap menjadi mahasiswa Unpad kalau kamu belum pernah berebut Odong-odong dengan mahasiswa lainnya. Bagi yang belum tau, Odong-odong merupakan fasilitas angkutan gratis berupa minibus yang siap mengantar mahasiswa ke setiap penjuru kampus.
Mungkin karena gratis atau karena memang banyak mahasiswa yang malas berjalan kaki, membuat Odong-odong jadi punya banyak penggemar. Setiap pagi menjelang kelas pertama atau siang hari sehabis jam istirahat kita akan menemukan gerombolan mahasiswa yang sedang menunggu Odong-odong di Brooklyn Barat mupun Brooklyn Timur.
Pemandangan mahasiswa yang menunggu odong-odong ini juga asik untuk diperhatikan. Kalau kamu melihat ke Brooklyn Barat kamu akan menemukan mahasiswa berpakaian rapi yang nggak jarang menenteng banyak berkas atau peralatan praktikum, mereka adalah mahasiswa jurusan saintek.
Sedangkan kalau kamu melihat ke Brooklyn Timur, kamu akan dihadirkan pemandangan mahasiswa dengan pakaian yang lebih casual atau bahkan nyentrik sekalipun dengan tas yang ukurannya mini atau yang hanya berbekal handphone, yup mereka adalah mahasiswa jurusan soshum. Dualisme pemandangan ini menjadi hal lain yang menyenangkan untuk diperhatikan.
Meskipun Odong-odong membagi jalurnya sesuai ranah ilmu yang ada di Unpad, bukan berarti mahasiswa yang akan menaiki angkutan kampus bisa leluasa dan tidak banyak mengeluarkan energi. Buktinya, kalau kamu pejuang Odong-odong, kamu harus rela berdesakkan saat menunggu ataupun saat menaiki Odong-odongnya.
Belum lagi proses berebut Odong-odong yang cukup menguras emosi, biasanya ini terjadi di pagi hari kala kelas pertama akan segera dimulai. Bagi mereka yang kuat iman pasti akan rela menunggu hingga kebagian Odong-odong meskipun sudah telat lima menit, tapi untuk yang takut kena semprot dosen biasanya akan mengambil jalan pintas dengan naik ojek yang ada di depan ATM center.
Kalau kamu berhasil masuk Odong-odong, nggak ada jaminan bahwa kamu bisa duduk tenang sambil menikmati pemandangan menuju kampus. Lebih sering yang terjadi adalah berhimpitan dengan mahasiswa lain bahkan sampai berdiri karena nggak kebagian kursi. Meskipun bikin capek tapi rasanya seru juga, belum lagi kalau Odong-odong harus berbelok; seperti naik wahana yang memacu adrenalin.
Sayangnya, di kala pandemi seperti ini kampus sedang tidak beroperasi, begitu juga Odong-odong. Maka ritual berebut Odong-odong pun hilang selama beberapa bulan terakhir. Meskipun rebutan dan berdesakkan di Odong-odong menyebalkan, tapi unpaders rindu, kan?
KOMENTAR ANDA