Aku pernah percaya.
Pada waktu yang berjalan lambat.
Usia muda yang bertahan lama.
Lalu
Kehidupan tak mau mengerti.
Dirampasnya kemewahan usia.
Ditamparnya nina bobo keterlenaan.
Dibawanya pada lembah-lembah realita.
Dihadapkannya pada jurang-jurang keterbatasan.
Dulu,
Aku percaya.
Waktu adalah lama
Tiada cepat, tiada bergegas.
Kini aku mengerti.
Semakin banyak dan cepat sebuah gerakan.
Semakin melambatlah sang waktu.
Jika tidak ada gerakan.
Tidak ada waktu.
Aku mengerti.
Mereka yang tiada berbuat apa.
Adalah merugi.
Tiada memiliki waktu.
Sedang mereka yang berbuat segala,
Adalah beruntung.
Memiliki sang waktu.
Sedang yang paling beruntung.
Adalah ia,
Yang hidup untuk keabadian.
Hakiki.
Kini aku percaya.
Ada yang bisa mengangkangi sang waktu.
Kebaikan...
Serta cinta.
KOMENTAR ANDA