Bersepeda memang sedang menjadi tren sejak beberapa tahun terakhir, terutama di wilayah kota-kota besar. Awalnya, banyak orang memilih bersepeda sebagai upaya untuk menjaga kesehatan di tengah rutinitas yang padat, sekaligus usaha untuk mengurangi tingkat polusi udara dan kemacetan yang kian parah. Namun saat ini, bersepeda telah menjadi gaya hidup bagi banyak orang.
Peningkatan jumlah pesepeda terutama semenjak pandemi Corona memang perlu disyukuri. Berbagai kalangan mulai aktif bersepeda, baik sendiri maupun bergerombol bersama teman-teman. Meskipun kondisi ini membuat harga sepeda semakin mahal, namun hal itu tidak lantas membuat banyak orang menyurutkan kegemarannya bersepeda.
Bahkan baru-baru ini, beberapa pemerintah kota sudah merencanakan program Bike Sharing untuk membantu memfasilitasi masyarakat yang ingin bersepeda dengan menyewakannya secara gratis. Layanan Bike Sharing memang telah diterapkan banyak kota di dunia, termasuk kota Bandung yang telah menerapkannya sejak tahun 2017.
Mengikuti jejak kota Bandung, pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk melakukan uji coba pelayanan Bike Sharing di sejumlah wilayahnya. Tujuannya tentu saja selain membangun pola gaya hidup sehat, Bike Sharing pun dianggap bisa menjadi solusi mengurangi penggunaan kendaraan bermotor di wilayah Ibu Kota.
Dilansir dari CNN Indonesia, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo dalam video di akun Youtube Pemprov DKI menjelaskan bahwa uji coba akan dilakukan pada pekan ini di sejumlah titik di wilayah Jakarta.
“Rencana minggu ini akan uji coba Bike Sharing, kerja sama dengan operator yang pernah melakukan upaya operasional pada enam titik di Jakarta,” ujar Syafrin, dikutip dari CNN Indonesia.
Syafrin pun mengatakan bahwa uji coba layanan Bike Sharing rencananya akan diterapkan di kantor pemerintahan terlebih dulu. Saat ini pihaknya telah menyiapkan berbagai kebutuhan, seperti rak sepeda di Balai Kota, Kantor Dinas Perhubungan di Jati Baru, dan di kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
“Tujuan kita ingin mendorong bahwa Pemprov atau ASN Jakarta dulu yang menggunakan itu, kemudian bisa jadi contoh masyarakat lain bahwa ini bisa dimulai,” tutur Syafrin, dikutip dari CNN Indonesia.
Syafrin menambahkan, tren bersepeda harus terus didorong untuk mengimbangi kekurangan transportasi umum di Jakarta selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Syafrin mengusulkan, pihaknya dapat memanfaatkan dana piutang Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan (SP3L) untuk membangun jalur sepeda baru di berbagai wilayah di Jakarta.
“Karena memang anggaran kita tahun ini mengalami kontraksi, kami usulkan sekiranya bisa dimanfaatkan dana SP3L untuk membangun kurang lebih 500 koridor sesuai dengan rencana jalur sepeda di Jakarta,” kata Syafrin.
Layanan Bike Sharing di Jakarta sebenarnya telah direncanakan sejak bulan Oktober 2019, namun ketika itu masih belum bisa diterapkan karena masih ada hal teknis yang perlu disusun. Sejauh ini, baru di kawasan Monumen Nasional (Monas), layanan Bike Sharing diterapkan.
KOMENTAR ANDA