post image
Ilustrasi sampah di laut (Foto: Pixabay)
KOMENTAR

Masalah sampah masih menjadi masalah besar bagi lingkungan dan kelangsungan makhluk hidup. Tak jarang ditemukan hewan-hewan di laut yang mati karena terjerat atau memakan sampah plastik. Hal ini menandakan bahwa kehidupan di laut sudah sangat terancam dan permasalahan sampah harus segera dibenahi.

Belum lama ini, operasi pembersihan laut dilakukan dan sebanyak 103 ton sampah plastik berhasil dikumpulkan di Great Pacific Garbage Patch yang berada di lepas pantai California dan Hawaii. Operasi tersebut dilakukan selama 48 hari oleh Ocean Voyage Institute. Dilansir dari IFL Science, pihak Ocean Voyage Institute menyebut bahwa operasi laut ini merupakan pembersihan laut terbesar dalam sejarah.

Kebanyakan sampah yang berhasil dikumpulkan dalam operasi ini adalah sampah plastik dan konsumen serta peralatan penangkan ikan yang dibuang sembarangan oleh para nelayan. Menyedihkannya lagi, ditemukan pula beberapa kerangka penyu yang tewas karena terjerat jaring dan sampah.

“Ini adalah hari-hari panjang di laut, dengan kru berdedikasi yang mengambil sejumlah besar sampah,” ujar  Locky MacLean, mantan Direktur Sea Shepherd, kampanye kelautan dan konservasi laut.

“Kami berhasil melampaui target kami dalam mengumpulkan 100 ton sampah plastik dan jaring ikan di waktu yang menantang seperti ini. Kami melakukannyya demi kesehatan laut dan juga planet ini,” kata Mary Crowley, pendiri sekaligus direktur eksekutif Ocean Voyage Institute.

Adapun The Great Pacific Garbage merupakan salah satu wilayah terpencil yang ada di Samudra Pasifik. The Great Pacific Garbage diperkirakan mengandung 80 ribu ton sampah plastik. Area The Great Pacific Garbage dibentuk oleh arus laut yang berputar, menyapu sampah, dan mengumpulkannya di suatu wilayah.

Operasi pembersihan laut yang dilakukan oleh Ocean Voyage Institute membantu membersihkan sampah yang ada di permukaan laut. Meski demikian, jumlah sampah yang terdapat di dasar laut diyakini masih sangat banyak. Diketahui terdapat sekitaar 12,7 juta ton plastik yang memenuhi laut setiap tahunnya. Jika ditambah dengan sampah dari daratan, maka jumlahnya mencapai sekitar 150 juta ton.

Sampah yang terdiri dari mikroplastik hingga jaring ikan ini menjadi sampah yang tidak terurai dan mencemari lautan. Penemuan beberapa kerangka penyu dalam sampah yang ditemukan menjadi bukti nyata bahwa sampah-sampah tersebut sangat berbahaya bagi kehidupan di laut. Alhasil, keanekaragaman hayati di laut sangat terancam jika sampah-sampah tersebut tak segera ditangani.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual