Bisa dibilang, ponsel adalah benda yang paling lekat dengan sebagian besar masyarakat di dunia, paling tidak satu sampai dua dekade terakhir. Hampir tidak ada benda yang bisa menandingi ketergantungan manusia terhadapnya. Dengan dalih awal sebagai alat komunikasi, kini ponsel menjelma sebagai benda multifungsi, mulai dari alat komunikasi, bersosialisasi, bermain game, mendengarkan musik, menonton film, membaca buku digital, hingga berfoto-foto.
Tidak sedikit orang yang sudah sangat ketergantungan terhadap ponsel. Sejak bangun tidur hingga menjelang tidur, ponsel hampir tidak lepas sama sekali dari genggamannya. Bukan satu dua hari, kondisi tersebut berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan mungkin ada yang tanpa sadar telah mengalaminya selama bertahun-tahun.
Jika sudah sampai tahap seperti itu, tentu sulit sekali untuk mengubahnya. Ada perasaan tidak nyaman bahkan cenderung menyiksa ketika berjauhan dengan ponsel. Hasrat untuk bermain ponsel bisa datang setiap saat, tanpa melihat kondisi dan keberadaan di sekitarnya. Contoh paling mudah untuk dilihat adalah orang-orang yang kerap memainkan ponselnya sambil berjalan di jalanan publik.
Bukan hanya membahayakan dirinya sendiri, bermain ponsel sambil berjalan di jalanan publik tentu juga membahayakan orang lain sesama pengguna jalan. Sebuah studi yang dilakukan di kota Yamato, Jepang, pada bulan Januari lalu menunjukkan, dari 6.000 orang pejalan kaki yang diawasi, ada 12% pejalan kaki yang menggunakan ponselnya sambil berjalan.
Angka tersebut terhitung tinggi di kota tersebut, itu sebabnya, setelah hasil survei diumumkan, pihak pemerintah kota Yamato langsung membuat rancangan peraturan yang berisi larangan bagi pejalan kaki menggunakan ponselnya ketika sedang berjalan di jalanan, taman, dan lapangan umum.
Rancangan yang telah didaftarkan ke majelis kota pada 1 Juni ini bertujuan untuk membuat warganya tetap hati-hati dan menghindari penggunaan ponsel sambil berjalan ketika sedang berada di ruang publik.
Masyarakat atau pengunjung yang baru saja datang di stasiun kota Yamato akan langsung mendapat pemberitahuan mengenai aturan baru ini melalui spanduk dan pengumumandari pengeras suara.
“Menggunakan smartphone sambil jalan sudah dilarang. Mohon operasikan smartphone setelah kalian berhenti berjaalan,” bunyi pengumuman dari pengeras suara.
Hingga saat ini, memang tidak ada denda yang diberikan kepada warga atau pengunjung yang melanggar aturan tersebut. Namun, pemerintah kota Yamato memang hanya ingin mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati dan menyimpan ponselnya terlebih dulu ketika berjalan dan menggunakannya ketika sudah berhenti di tempat yang tidak mengganggu lalu lintas.
Dilansir dari Detik.com, kebanyakan warga kota Yamato, baik muda maupun tua, sangat mendukung aturan ini. Selama ini, memang banyak orang yang merasa terganggu dan khawatir dengan kebiasaan orang yang masih suka menggunakan ponsel di jalanan umum. Mereka harap, adanya aturan ini bisa mengubah kebiasaan buruk tersebut.
“Saya sering melihat orang menggunakan ponsel sambil jalan. Mereka tidak memperhatikan hal di sekelilingnya. Orang tua mungkin akan sulit menghindari mereka,” ucap salah seorang warga kota Yamato, dikutip dari Detik.com.
Yamato menjadi kota pertama di Jepang yang menerapkan aturan berisi larangan bermain ponsel sambil berjalan di ruang publik. Sebelumnya, beberapa kota lain di dunia telah lebih dulu melakukannya, salah satunya adalah kota Ilsan, Korea Selatan.
KOMENTAR ANDA