Bagi sebagian orang, kecoak adalah hewan yang sangat menjijikan. Tak hanya bentuknya yang kerap membuat kita bergidik ngeri, kecoak yang dikenal hidup di tempat-tempat yang kotor dan lembab pun membuat kita semakin enggan bertemu dengan hewan ini. Jika kecoak yang berukuran kecil pun bisa membuat kita lari terbirit-birit, bagaimana jika ternyata di suatu tempat terdapat kecoak raksasa?
Dilansir dari Vice Indonesia, pada Rabu, 15 Juli 2020, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengumumkan telah menemukan hewan krustasea jenis baru di Selat Sunda pada kedalaman 1 kilometer. Video dan foto yang beredar menampakkan hewan yang sangat mirip dengan kecoak namun dalam ukuran yang besar.
Nama resmi dari hewan tersebut adalah Bathynomus raksasa karena ia merupakan genus Bathynomus dengan ukuran yang besar. Hewan ini ditemukan oleh ekspedisi South Java Deep Sea Biodiversity Expedition (SJADES) yang merupakan kerja sama antara LIPI dengan National University of Singapore pada tahun 2018 lalu di Selat Sunda.
Temuan SJADES ini kemudian dipublikasikan dalam jurnal Zookeys pada 8 Juli 2020. Sebutan “raksasa” pada hewan ini telah disepakati oleh LIPI dan NUS karena hewan mirip kecoak tersebut ditemukan di perairan Indonesia.
Tim SJADES menemukan enam ekor Bathynomus. Saat ini, para peneliti baru mengidentifikasi dua ekor, satu ekor jantan sepanjang 36,3 cm dan satu ekor betina sepanjang 29,8 cm. Empat lainnya belum diidentifikasi karena belum dewasa.
“Ukurannya memang sangat besar dan menduduki posisi kedua terbesar dari genus Bathynomus” ujar Conni Margaretha Sidabalok, Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI.
“Kecoak” raksasa ini adalah pemakan daging namun ia tidak berburu. Ia senang memakan daging sisa makanan ikan, cumi-cumi, atau hewan laut lainnya. Adapun Bathynomus merupakan jenis hewan laut yang masih berkerabat dengan kepiting dan udang namun tidak mempunyai cangkang sebagai pelindung organnya.
Menurut LIPI, Bathynomus raksasa ini mirip dengan Bathynomus giganteus dan Bathynomus lowry namun terdapat perbedaan pada karakter antena, organ ujung kepala, tekstur tubuh, dan duri pada ekor. Pelaksana Tugas Kepala Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cahyo Rahmadi, mengharapkan temuan ini semakin menarik perhatian masyarakat untuk menjaga keragaman ekosistem laut Indonesia yang masih belum banyak terungkap.
Jadi, bagi orang-orang yang takut dengan kecoak, laut pun bukanlah tempat yang aman. Jika di darat ada kecoak sebesar jempol kaki orang dewasa, ternyata di laut ada hewan yang mirip kecoak dengan panjang lebih dari 30 cm.
KOMENTAR ANDA