Ia memerlukan dua buah gelas dan segelas
anggur supaya dapat melihat dengan jelas
bekas kecupan kekasihnya di napas
lelaki lain. Ia tak akan menyahut
sebelum denyutnya hanyut atau
frase yang lirih itu tanggal dari
kepalanya yang tinggal dua.
Dari rambutnya yang bergelombang dan
berarus deras, menjuntai aroma-aroma
kekasihnya yang hilang ditelan jalan menuju Roma.
Konon ia diculik puisi penyair laki-laki
yang tidak laku oleh harian kota.
Kata-katanya rumus matematika,
yang disulap jadi origami makna
yang hanya mampu mencintai
bibir kekasihnya yang basah,
yang entah siapa.
Bandung, Oktober 2019
KOMENTAR ANDA