Setelah mengumumkan kesembuhan 58 prajurit dan tenaga pendidik dari virus corona pada Kamis (6/8), Secapa TNI AD kembali melaporkan penambahan jumlah pasien sembuh sebanyak 22 orang pada Jumat (7/8). Dengan begitu, dari total 1.308 pasien positif, 1216 pasien telah dinyatakan negatif, sehingga saat ini tinggal 92 pasien yang masih positif terinfeksi Covid-19.
Dilansir dari Kumparan.com, Kepala Dinas Penerangan AD, Brigjen TNI Nefra Firdaus menyatakan bahwa informasi terkait 22 orang yang telah negatif virus corona didapat dari hasil tes swab lanjutan yang dilaksanakan di Secapa AD sejak hari Kamis hingga Jumat (6-7/8).
“Hasil Lab PCR dari swab lanjutan pasien di Secapa AD sejak Kamis, 6 Agustus, sampai dengan pagi ini (Jumat, 7 Agustus), ada 22 pasien lagi yang dinyatakan negatif,” kata Brigjen Nefra Firdaus. Dikutip dari Kumparan.com.
Ia pun menambahkan, tingkat kesembuhan di Secapa AD sampai saat ini telah mencapai 92,9%, sedangkan pasien yang masih menjalani perawatan karena belum terbebas dari virus corona tersisa 7,1% dari total keseluruhan.
“Pada pagi ini sudah berkurang 1.216 orang atau 92,9% sudah menjadi negatif, menjadi tinggal 92 orang atau 7,1% masih positif,” ujar Nefra Firdaus. Masih dikutip dari Kumparan.com.
Para prajurit TNI yang telah berhasil sembuh itupun diminta kesediaannya untuk menyumbangkan plasma darahnya demi membantu proses penyembuhan pasien corona dengan gejala berat. Terhitung sampai saat ini sudah sebanyak 43 orang yang telah mendonorkan plasma darahnya di RSPAD Gatot Subroto.
“Kemarin, 3 lagi perwira Secapa AD donorkan plasma darahnya di RSPAD, sehingga total mantan perwira Secapa AD pendonor terapi plasma convalesence berjumlah 43 orang,” pungkasnya. Dikutip dari Kumparan.com.
Sebelumnya, Secapa TNI AD yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat, menjadi klaster baru penularan virus corona. 1308 prajurit dan tenaga pendidik dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Warga di sekitar Secapa TNI AD pun tidak luput dari penularan. Setelah menjalani tes rapid, ditemukan adanya warga yang reaktif terhadap virus corona. Setelah itu, warga yang reaktif harus ditindaklanjuti dengan swab test. Laporan terakhir yang didapat, setidaknya ada dua warga yang dinyatakan positif corona.
Banyaknya asrama dan pusat pelatihan instansi atau lembaga di Jawa Barat yang menjadi klaster penularan virus corona membuat Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo meminta ada pemeriksaan rutin di lokasi-lokasi tersebut.
“Tentang pentingnya instansi atau lembaga yang memiliki banyak anggota atau karyawan atau pegawai yang berada pada satu tempat, misalnya asrama, ini harus ada strategi kita untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan teknik pool test,” ujar Doni Monardo, dikutip dari Kumparan.com.
KOMENTAR ANDA