Uji klinis vaksin Covid-19 tahap III digelar perdana pada Selasa, 11 Agustus 2020. Segala persiapan pun telah dimatangkan oleh pihak-pihak yang terlibat. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), Setiawan, telah memastikan tenaga kesehatan dan subyek uji klinis dalam kondisi sehat dan negatif dari infeksi virus corona.
Setiawan mengatakan, semua pihak yang terlibat dalam proses uji klinis telah melakukan tes PCR dan hasilnya menunjukkan negatif virus corona sehingga uji klinis perdana ini bisa dilaksanakan. “Uji klinis ini relatif aman sebab seluruh petugas dan subyek dites dulu. Jadi, semuanya negatif. Jadi, kondisi ruangan untuk uji klinis jauh lebih aman dibanding kondisi seperti biasa karena sudah ada penapisan lebih awal,” ungkap Setiawan, dilansir dari Kompas.com, Selasa (11/8).
Rektor Unpad, Prof. Rina Indiastuti, menyebut pelaksanaan uji klinis vaksin Covid-19 yang merupakan kerja sama dengan PT Bio Farma ini merupakan langkah yang strategis. Uji klinis ini dinilai sebagai upaya dan harapan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk segera bisa mengakhiri pandemi Covid-19.
“Kemarin Pak Menkes ingin memastikan, apakah penyuntikann perdana itu akan bisa berjalan baik. Beliau juga melihat bagaimana kapasitas Unpad untuk bisa mengerjakan riset dan inovasi lainnya,” ujar Prof. Rina.
Bagi Unpad, uji klinis vaksin Covid-19 yang melibatkan pihaknya adalah momentum untuk mengembangkan berbagai riset dan inovasi di masa mendatang. Prof. Rina pun mengatakan, Menteri Kesehatan akan mendukung hal tersebut.
Adapun hari pertama uji klinis vaksin Covid-19 ini disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo. “Hari ini, saya hadir di Fakultas Kedokteran di Bandung, Unpad, dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi, untuk 1.620 relawan,” kata Presiden Jokowi, sebagaimana disiarkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa siang.
Presiden Jokowi mengharapkan, uji klinis fase III akan rampung dalam waktu enam bulan. Jika calon vaksin yang dikembangkan perusahaan asal China, Sinovac Biotech Ltd, ini dinilai berhasil dan efektif untuk mencegah infkesi virus corona tanpa efek samping, maka PT Bio Farma akan segera memproduksinya secara massal. Presiden Jokowi merencanakan produksi bisa dimulai di awal tahun 2021 dan segera memberikan vaksinasi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
“Kita harapkan di bulan Januari 2021 kita sudah bisa memproduksi dan sekaligus juga kalau produksi sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air,” lanjutnya.
KOMENTAR ANDA