Cecak adalah hewan yang biasa merayap di dinding rumah, di pohon, atau di rice cooker. Cecak biasanya berwarna abu-abu dan cokelat kehitaman.
Walaupun nampak jinak, hewan yang biasanya berukuran sekitar 10 centimeter ini adalah hewan reptil yang memangsa nyamuk dan serangga kecil lain. Cecak bersama dengan tokek dan sebangsanya tergolong ke dalam kingdom Gekkonidae.
Negara tropis seperti Indonesia merupakan tempat yang cocok bagi beragam jenis cecak untuk tumbuh dan berkembang. Oleh sebab itu, banyak spesies cecak yang masih belum diketahui oleh sains.
Saintis menemukan spesies cecak baru di gunung muria. Sesuai dengan tempat ditemukannya, cecak ini dinamakan Cnemaspis muria.
Cecak ini termasuk spesies yang cukup istimewa karena merupakan catatan pertama atas distribusi kelompok cecak batu (marga Cnemaspis) di pulau Jawa, ditemukan di gunung Muria, Jawa Tengah yang dalam sejarahnya gunung ini pernah terpisah dari pulau Jawa.
Dikutip dari situs Mongabay Indonesia, penyebaran cecak marga Cnemaspis di Indonesia diketahui hanya sampai di daerah gunung Rajabasa, Lampung dan Kalimantan Barat serta pulau kecil di selat Karimata.
Andri IS Martamenggala dari Gaia pada awal hingga pertengahan Juli 2018, yang pertama kali menemukan dan menyadari bahwa cicak ini adalah salah satu spesies baru. Bersama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Andri meneliti spesies baru cecak yanf ada di gunung Muria, Jawa Tengah.
Setelah melalui beberapa proses verifikasi, mereka sepakat cecak batu ini belum pernah dideskripsikan dalam dunia sains. Spesies baru cecak batu itu diberi nama Cnemaspis muria, dipublikasikan pada tanggal 17 Mei 2019 di jurnal ZOOTAXA edisi 4608 (1) halaman 155 hingga 173.
Cecak ini memiliki ciri morfologi yang menonjol berupa pupil yang bulat, terdapat struktur tuberkular seperti kerucut pada kepala bagian belakang, alur berkutil pada simpul nuchal, dan satu baris sisik subkaudal yang membesar ditengah ventral ekor dan formasi tuberkular formasi cincin di sepanjang ekor.
Cecak batu ini mempunyai habitat pada bebatuan di sepanjang sungai dan perkebunan kopi serta mungkin dalam hutan pada ketinggian antara 600 hingga 650 m dpl. Diduga spesies baru yang mempunyai peran dalam ekosistem perkebunan kopi pengendali populasi serangga.
Penemuan ini sungguh membuktikan jika Indonesia mempunyai keragaman hayati yang sangat luar biasa, yang membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
KOMENTAR ANDA