Hubungan antara pengembang game Fortnite, Epic Game, dengan Apple semakin memanas. Hubungan keduanya memburuk setelah Fortnite melanggar ketentuan Apple tentang metode pembayaran.
Epic Games membuat sistem pembayaran sendiri alih-alih menggunakan sistem Apple yang dikenakan komisi sebesar 30 persen.
Apple kemudian menghapus game populer Fortnite awal September lalu setelah Epic meluncurkan metode pembeliannya sendiri dalam game tersebut, yang menurut Apple melanggar aturan App Store.
Aturan tersebut mengharuskan game dan aplikasi lain untuk menggunakan sistem pembayaran dalam aplikasi Apple, yang membebankan komisi antara 15 persen dan 30 persen.
Sementara itu, Epic Games menolak kententuan yang telah ditetapkan Apple.
Epic Game kembali meminta pengadilan untuk menghentikan "balas dendam" Apple terhadap mereka sejak game tersebut diblokir dari App Store.
Dikutip dari Reuters, Epic Games mengajukan perintah pendahuluan ke Pengadilan Distrik di Distrik Utara California, Amerika Serikat, agar game mereka bisa kembali ke App Store dan akun pengembang mereka dipulihkan.
Pengembang beralasan mereka menderita kerugian yang tidak bisa dipulihkan karena tidak ada perintah pendahuluan.
Epic Games dalam berkas tersebut menuduh Apple melakukan monopoli karena secara eksplisit melarang kompetitor.
Pengguna iPhone tidak bisa lagi mengunduh Fortnite atau game lainnya buatan Epic Games di App Store.
Meski begitu, Apple menyatakan kebijakan ini tidak mempengaruhi akun pengembang untuk Unreal Engine, perangkat lunak buatan Epic Games yang dipakai pengembang lain untuk mendukung game atau aplikasi buatan mereka.
Apple menyatakan bisa memasukkan Fortnite lagi ke App Store jika Epic Game menghapus metode pembayaran yang mereka ciptakan sendiri.
Epic Games menolak saran dari Apple, mereka berpendapat mematuhi Apple berarti "berkolusi dengan Apple untuk melanggengkan monopoli dalam pembayaran di iOS".
Epic Games menggugat Apple atas penghapusan tersebut, mengklaim aturan App Store melanggar undang-undang antitrust.
"Epic membuat keputusan yang melanggar. Mereka kemudian maju ke pengadilan untuk menyatakan bahwa hak mereka telah dilanggar," menurut Apple.
"Epic tahu betul bahwa, dalam menghindari proses Apple dan melanggar kontraknya, itu menempatkan seluruh hubungannya dengan Apple -- termasuk Unreal Engine dan proyek lainnya -- dalam risiko serius," tulis Apple dalam arsipnya.
KOMENTAR ANDA