Sejumlah ahli mengatakan, kecoak merupakan hewan yang bisa bertahan hidup tanpa kepala. Bahkan, kecoak bisa hidup selama berminggu-minggu meski tanpa kepala.
Ahli fisiologi dan ahli biokimia dari Universitas Massachusetts, Joseph G. Kunkel, adalah ilmuwan yang mempelajari perkembangan kecoak.
Ia mengatakan, untuk memahami alasan kecoak bisa hidup tanpa kepala harus memahami alasan manusia tidak bisa hidup tanpa kepala.
Pertama, ketika kepala manusia dipenggal, akan mengakibatkan kehilangan banyak darah dan penurunan tekanan darah.
“Anda akan mati kehabisan darah,” ujar Kunkel, dikutip dari National Geographic Indonesia.
Selanjutnya, kondisi tersebut menghambat pengangkutan oksigen dan nutrisi ke jaringan vital.
Selain itu, manusia bernapas melalui hidung atau mulut. Otak adalah organ yang mengontrol fungsi tersebut sehingga ketika manusia tidak memiliki kepala, pernapasan akan langsung terhenti.
Kecoak tidak memiliki sistem peredaran darah yang sama seperti manusia. Sistem pembuluh darah kecoak jauh lebih luas dan tidak memiliki kapiler kecil sehingga tekanan bisa jauh lebih rendah.
“Ketika kepala kecoak lepas, leher mereka menutup dengan pembekuan,” ucap Kunkel.
“Tidak ada pendarahan yang tidak terkontrol,” imbuhnya.
Selain itu, hama yang kuat bernapas melalui spirakel atau lubang kecil di setiap segmen tubuh. Otak kecoak tidak mengontrol pernapasan ini dan darah tidak mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Sebaliknya, spirakel menyalurkan udara ke jaringan melalui satu set tabung yang disebut trakea. Kecoak pun bersifat poikilothermic atau berdarah dingin.
Akibatnya, kecoak tidak mengeluarkan energi untuk menghangatkan diri sehingga dapat bertahan dengan makanan sangat sedikit.
Kunkel mengatakan, kecoak bisa bertahan selama berminggu-minggu hanya dengan satu kali makan.
“Selama beberapa predator tidak memakannya, kecoak akan tetap hidup dan diam,” ucap Kunkel.
Ahli entomologi, Christopher Tipping, pernah meneliti bagaimana kecoak bisa hidup tanpa kepala. Ia mengamati kepala kecoak Amerika dengan mikroskop.
“Kami menutup luka dengan dental wax agar tidak mengering. Sepasang kecoak bertahan selama beberpa minggu di dalam toples,” ujar Tipping.
Kecoak dan beberapa serangga lain memiliki gumpalan ganglia. Gumpalan tersebut mampu melakukan fungsi saraf dasar.
Jadi, tubuh kecoa masih berfungsi dam melakukan gerak sederhana meski tidak memiliki kepala.
Menariknya, kepala kecoak yang lepas juga masih “hidup”. Selama beberapa jam, kepala kecoak masih mampu menggerakkan antena hingga kehabisan tenaga.
KOMENTAR ANDA