post image
Foto bersama Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti bersama sejumlah pimpinan dan tujuh Guru Besar Unpad yang memasuki masa purnabakti. Unpad/Dadan Triawan
KOMENTAR

Tujuh Guru Besar Universitas Padjadjaran (Unpad) yang tahun ini memasukan masa purnabakti berbagi inspirasi melalui pesan dan refleksi pada Upacara “Pesan Kehormatan Profesor Purnabakti” yang digelar di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Selasa, 27 Oktober 2020.

Ketujuh Guru Besar Unpad tersebut antara lain Prof. Dr. Tatang Bisri, dr., Sp.An., KNA, KAO, (FK), Prof. Dr. M. Ade M. Kramadibrata, Dipl., Ing., M. Res., Eng.Sc., (FTIP), Prof. Dr. Sudigdo Adi, dr., Sp.KK., (FK), dan Prof. Dr. Ir. Ana Rochana, M.S. (Fapet).

Selanjutnya, Prof. Dr. Ramdan Panigoro, M.Sc., PhD, (FK), Prof. Dr. Imas Siti Setiasih, Ir., SU., (FTIP) dan Prof. Dr. Tati Nurmala, Ir, (Fapet).

Pelaksanaan upacara kehormatan ini digelar dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Upacara ini dapat disaksikan secara virtual melalui kanal YouTube.

Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti dalam sambutannya mengatakan bahwa para guru besar purnabakti tersebut telah memberikan dedikasi untuk menghasilkan SDM unggul serta berbagai karya hasil riset dan publikasi. Para guru besar Unpad juga telah berkontribusi dalam memberikan solusi dalam berbagai permasalahan yang dihadapi.

Menurut Rektor, ketujuh guru besar Unpad tersebut juga merupakan SDM yang sangat berkualitas, profesional, dan telah memberikan keteladanan.

"Saya atas nama pimpinan Universitas Padjadjaran menghaturkan terima kasih atas seluruh dedikasi, seluruh pengorbanan, serta seluruh kiprah dan kinerja Bapak Ibu sekalian," ucap Rektor Unpad, dikutip dari situs resmi Unpad, Rabu, 28 Oktober 2020.

Meski sudah memasuki para pensiun, Rektor berharap para profesor dapat terus berkontribusi memberikan pemikiran dan pengetahuannya bagi Unpad.

Sementara itu, Ketua Dewan Profesor Unpad Prof. Arief Anshory Yusuf mengharapkan bahwa melalui acara tersebut para guru besar purnabakti dapat berbagi strategi dalam berkarya, berprestasi, dan mempertahankan integritas akademik.

"Kami ingin acara ini buat kami menjadi pelajaran karena Bapak/Ibu Profesor yang sekarang masuk purnabakti adalah teladan-teladan kami," ujar Prof. Arief.

Prof. Arief juga berharap, para guru besar dapat memberikan inspirasi dari setiap karyanya  serta apa yang harus dilakukan ke depannya.

"Yang mungkin penting juga kami ingin mendengar dan ingin belajar bagaimana Bapak/Ibu semua memberikan arti yang penting dari makna sebuah pengabdian." kata Prof. Arief.

KOMENTAR ANDA

Irawati Hermawan: Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sangat Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebelumnya

Menlu Retno: Bagi Saya Prof. Mochtar Kusumaatmadja Sudah Seorang Pahlawan

Berikutnya

Artikel Aktual