Bangsa-bangsa di dunia perlu memperkuat solidaritas untuk mencari cara menciptakan dunia yang lebih baik. Salah satu yang sangat krusial adalah memikirkan cara untuk menghidupkan kembali perekonomian yang runtuh diguncang pandemi Covid-19.
Demikian disampaikan Chairman of Islamic Chamber of Commerce, Industry, and Agriculture (ICCIA) H. E. Abdullah Saleh Kamel ketika berbicara di hari ketiga “International Conference on Covid-19 Pandemic, Tackling The Covid-19 Pandemic: Health, Economic, Diplomacy, and Social Perspectives” yang digelar secara hybrid di Hotel Pullman Bandung, Jawa Barat, pada 23 – 25 Februari 2021.
Konferensi internasional itu diselenggarakan Ikatan Keluarga Alumni Universitas Padjajaran (Unpad) bekerjasama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), dan ICCIA.
Abdullah Saleh Kamel mengajak pelaku usaha belajar dari pandemi yang sudah terjadi hampir satu tahun ini.
Dia mengatakan, pandemi adalah sebuah krisis global yang luar biasa dahsyat dan belum pernah selama beberapa dasawarsa terakhir. Chairman ICCIA ini bahkan menyebut pandemi lebih besar berdampak dibandingkan perang dunia dan semua bencana yang pernah dialami umat manusia.
"Tak ada ruang untuk pesimis. Kita harus optimis menyambut masa depan. Saat ini vaksin sudah dibuat dengan berbagai jenis yang berbeda-beda. Ini jelas sebuah prestasi luar biasa yang dilakukan manusia. Karena itulah sektor swasta harus bangkit setelah menginventarisasi berbagai kondisi selama pandemi," ujarnya.
Abdullah Saleh Kamel juga menekankan pentingnya bangsa-bangsa untuk saling menolong, terutama dalam manajemen krisis di negara Islam (dan negara dengan mayoritas penduduk muslim). Saatnya untuk menjadi lebih baik dan bisa menjadi pemimpin dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
"Kita harus mengoptimalisasi semua kesempatan yang ada. Semua yang terjadi selama pandemi harus menjadi pelajaran yang kita evaluasi. Inilah cara yang lebih efektif untuk bisa memiliki posisi penting di masa depan,” sambungnya.
Chairman ICCIA ini juga mengharapkan sektor swasta dapat bergerak, berperan, dan bekerja sama dengan banyak negara dalam pengembangan vaksin, khususnya negara-negara Islam atau berpenduduk muslim.
KOMENTAR ANDA