Sebuah adegan rumah yang remeh:
Hujan berhenti, waktu mati, dan
Malam memanjang karena jangkrik
berbunyi.
Seorang anak kecil, dengan tubuhmu, keluar dari
Deru dan uap asap napasku.
Lampu terbi ...
"kamu, kamu, kamu," katamu pada
ritmis yang mengetuk jendela kamar
seperti silabel yang lebat.
musim akan menjadi masam,
dan kau sekarang punya seonggok
daging untuk mengusir ...
Ia memerlukan dua buah gelas dan segelas
anggur supaya dapat melihat dengan jelas
bekas kecupan kekasihnya di napas
lelaki lain. Ia tak akan menyahut
sebelum denyutnya hanyut atau
frase ...
Kepada R
Yang...
Yang terbaring...
Yang dalam sedih...
Yang berair dan tumpah dari mata
Yang tak henti-henti bertumbuh harap
Yang selalu bersandar pada-Nya
Yang percaya pada k ...
Bergerak para jamaah menuju Padang Arafah.
Hari yang di nanti telah tiba, menunaikan rukun haji yang terpenting.
Berkumpul bersama jutaan jamaah melaksanakan wuquf.
Padang arafah laksana lautan m ...
Kita tidak usah bertemu saja.
Ini hari.
Biar mendung di atas kepala.
Beranjak perlahan.
Awan hitam beriring menjauh.
Kita bersua esok hari saja.
Dengan langit biru memb ...
ada seorang anak kecil tinggal
di kantukmu dan kantung matamu, juga
kantung lain yang ada pada tubuhmu.
ia, katamu, pernah mencintai kedua
mataku dan mata kakiku
yang segera kau akhiri dengan
lu ...
kadang-kadang aku ingin
seperti orang-orang. berkata-kata
dengan bahasa yang bias, biasa, dan basi.
menikmati matahari tanpa menghitung hari.
tidak membedakan antara langit dan langit-lang ...
Senja yang inikah milikmu?
Karena ada gerimis yang menyertai.
Bunyinya persis sama dengan yang kau puja.
Nyanyian alam,
yang tiada banding, ujarmu.
Senja inikah Milikmu?
Karena aku mengantarmu ...
Ada sepasang mata bola.
Copot. Lepas. Jatuh ke tanah.
Kuambil, daripada dinjak-dinjak orang, sayang. Kasihan.
Tapi saat mau kukembalikan, si empunya telah menghilang. Malu barangkali, ...
"Jatinangor," pesanmu yang berhak diwarnai kesedihan
"hanya akan ada dalam gelas-gelas kopi." tepat
setelah kau sekali lagi membuat dirimu tampak
cantik untuk Tuhan yang kecil
...
(1)
pada pukul empat pagi kau mengumpat
sambil membunuh anak kecil dalam
diriku, "selamat menempuh kesunyianmu!".
jujur dan ketakutan adalah tetangga
dekat yang tidak pernah b ...
di dunia yang sepi sendiri
ketika berita itu tiba, kubayangkan orang-orang
asing berlalu-lalang di sepanjang jalan
membacakan sajak-sajak Aan Mansyur:
hangat dan sedih, atau kesepian.
ketika ...
Yang sunyi adalah kita
Berteriak tentang kangen
Pada jarak yang tak mau tahu
Yang sepi adalah kita
Berpuisi pada jalan-jalan kenangan
Dalam belantara waktu yang tak pasti
Yang rindu adalah k ...
Aku menyusur tapak
Pada jalan yang tak bertuan
Aku menyusur tapak
Pada gigil yang mengusik pikiran
Aku menyusur tapak
Melangkah
Pada lampu jalan yang semu menerangi
Aku
Ditelan
De ...
UNPADERS. Membaca cerpen karya sosok yang kita kenal, tentu alangkah lebih baiknya kita harus mencari sisi objektifnya agar tidak terperangkap menjadi pujian yang tidak membangkitkan kreativ ...
Jiwa-jiwa yang merdeka.
Kapan kita bersua?
Rindu purnama.
Rindu bersuka.
Menari dan tertawa.
Ada yang berpuisi.
Ada yang bergitar.
Sampai hati bergetar.
Jiwa-jiwa merdeka.
Kapan bersua? ...